Strategi Jitu Investasi Properti 2025: Cara Memilih Rumah, Apartemen, atau Kosan yang menguntungkan

Strategi Investasi Properti 2025

Indonesia selalu menjadi Pasar yang Terus Berkembang dan Tumbuh, permintaan akan rumah baru terus bertambah seiring dengan KPR yang juga fluktuatif. Tidak ada saat yang tepat untuk menunda membeli rumah baru. 

Pertanyaannya, hanya satu. Segmented Pasar Anda dimana?

Jawaban ini harus diperjelas posisinya dan tidak bisa disamakan. Bisa jadi hal tersebut berkaitan dengan budget atau kemampuan si pembeli, apa dasar dari tujuan membeli properti ini, apakah sebagai investor? Di artikel ini kita akan kupas apa itu tren properti di tahun 2025, sekaligus membandingkan beberapa jenis investasi, serta langkah strategi apa yang dilakukan untuk memilih investasi yang bijak.



Apakah Investasi Properti masih Sexy di 2025?

Pertanyaan sejuta umat selama ini, "Masih Cuan gak sih main properti sekarang ini?". Jawabannya: MASIH! Asal tau cara dan pola menjalankannya. Mari kita simak pembahasan di bawah ini.

  1. Aset yang Cenderung Naik Valuenya
    By Data, secara garis besar harga rumah atau properti cenderung naik. Bahkan ketika ekonomi lagi lesuh atau goyang, namun value dari aset cenderung bertahan.

  2. Permintaan Rumah Terus Meningkat dan Tumbuh
    People Come and Go! Gen-Z terus menerus bertambah, baik dari kalangan pekerja, mahasiswa, higga ke keluarga dan pasangan muda.

  3. Real World Asset yang nyata
    Menariknya properti adalah aset fisik yang selalu bisa difungsikan, dijadikan tempat tinggal atau usaha, ataupun bisa disewakan. Lebih ok kan dibandingkan instrumen lain yang juga fluktuatif.

  4. Porsi yang lebih Diversifikasi
    Investor lebih bebas memilih sesuai kemampuannya. Mau main di kavling tanah, gudang, apartemen, hingga kosan semua bisa dibagi menjadi beberapa bagian.

Properti Apa yang paling Worth-it dan Kenapa?

1. Tempat Tinggal

Kita sepakat Rumah itu menjadi investasi paling aman, bukan?

Kelebihan:

  • Setiap Tahun Harga cenderung naik stabil

  • Bebas untuk dikelola, mau itu tinggal sendiri atau disewakan.

  • Nilai jual lebih masuk akal sesuai pergerakan pasar.

Kekurangan:

  • Butuh Uang Besar di Awal

  • Butuh Biaya perawatan yang terus menerus.

  • Masih Kalah liquid dibandingkan instrumen yang lain.

Cocok untuk: First Time Buyer. Belajarlah langsung dari pengalaman pertama Anda membeli rumah, dan jadikan pelajaran itu untuk tumbuh kembang di masa yang akan datang sebagai investor.

2. Apartemen

Gaya hidup yang modern dan dinamis tentunya jatuh ke pilihan ini. Apalagi zaman sekarang life style paling praktis itu pasti stay di condo, bawahnya lengkap fasilitas apapun ada, dan juga punya previllege.

Kelebihan:

  • Posisi pastinya paling jelas di inti kota dan jadi incaran semua orang

  • Bisa jadi pasif income disewkan harian/mingguan/bulanan.

  • Hidup yang aman nyaman semuanya ada tinggal naik turun lift (i.e. pool/gym/sauna/mall)

Kekurangan:

  • Maintenance fee yang rutin

  • Nilai jual belum tentu menjanjikan jika pertumbuhan tidak seimbang

  • Usia Apartemen yang semakin termakan waktu, unit menjadi tua

Cocok untuk: Para investor yang mencari cash flow harian, mingguan, dan para profesional yang tinggal di lokasi inti kota pusat bisnis.

3. Bisnis Kos-kosan

Perputaran uang yang lebih konsisten bisa dihasilkan dari menjalankan bisnis kos-kosan.

Kelebihan:

  • Permintaan yang stabil untuk kebutuhan hunian mahasiswa ataupun karyawan

  • Sumber Penghasilan pasif yang lebih pasti dan terukur

  • Manajemen yang lebih teratur untuk mendorong pertumbuhan terkait penghasilannya

Kekurangan:

  • Perlu kemampuan manajerial yang khusus dan kompeten (penghuni kos yang keluar masuk)

  • Kemungkinan besar menghadapi penghuni yang nakal dan telat bayar

  • Posisi / lokasi hunian yang terpenting untuk mendukung bisnis kosan ini

Cocok untuk: Investor aktif yang sudah siap untuk menghasilkan cash flow rutin terus menerus

Bagaimana Hitungan Balik Modal Berinvestasi di Properti?

Bisnis memang tidak selamanya menjanjikan, namun resiko yang terhitung itu lebih diutamakan.

ROI atau Return of Investment, selalu kita dengar dari ucapan setiap investor yang aktif di bisnis terutama properti yang sangat luas ini.

Misal: harga apartemen tipe Studio di Podomoro Deli Park Medan, 1M++ sewa per tahun Rp60 juta.

ROI di atas 5% per tahun untuk properti di kota besar sudah tergolong bagus.

3. Sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan

  • Modal kecil untuk investasi jangka pendek → apartemen studio atau rumah RSSSS

  • Modal sedang untuk perbagus cashflow - cari kosan dekat kampus

  • Modal besar untuk invest jangka panjang - cari rumah kavling atau lahan di kawasan berkembang.

4. Apa Tren Pasar Properti 2025?

  • Keluarga Muda terbukti lebih memilih tinggal di pinggiran untuk produk primary unit terbaru

  • Posisi Inti kota lebih didominasi pembangunan unit condo/apartemen dan lebih diminati oleh para pekerja/ Ekspatriat 

  • Alokasi kos-kosan masih tergolong stabil dan tetap banyak diminati

Apa Tips sebelum Beli Properti?

  1. Gunakan Uang "Nganggur" untuk invest jangka panjang demi diversifikasi

  2. Pastikan Developer Terpercaya dan Legalitas Aman

  3. Pahami Biaya susulan: Biaya Bank, notaris, BPHTB, PPN, maintenance, pajak dll

  4. Siapkan Manajemen untuk pengaturan penyewaan jika dibutuhkan

  5. KPR bunga 5 tahun Fix untuk hindari flutuasi berlebihan

Hal yang harus dihindari:

  • Jangan terbawa FOMO ikut-ikutan beli karena tren.

  • Jangan asal fokus ke harga namun nilainya tidak worth-it

  • List out Calculated risk sebelum membeli

Conclusion

setiap keputusan yang kita ambil adalah awal dari langkah menuju yang lebih baik. Tidak ada sesiapa yang salah, tapi apanya yang salah? Semua jenis properti memiliki keunggulan nya masing-masing.

Jika dikelola dengan baik, properti bisa di-scale-up menjadi aset yang bisa tumbuh dan terus berkembang. Dengan analisa dan strategi yang tepat pilihan kita hari ini bisa menjadi pendorong sumber penghasilan Anda di masa datang. Salam Cuan!